Gakkumdu Maluku Utara menyambangi kediaman pribadi calon gubernur Sultan Husain Alting Sjah, Selasa (03/12/2024) sekira jam 11 siang.
Kedatangan mereka untuk meminta klarifikasi atas laporan tim hukum paslon 04 Sherly-Tjoanda, terkait statemen Sultan Husain saat debat terakhir di Jakarta. Tim dipimpin oleh Kordiv Hukum Bawaslu Maluku Utara, Irwanto Djurumudi.
Usai dimintai keterangan, Sultan Husain kepada media mengungkapkan, bahwa kalimat “Ifa no cou lada, lada ngone mancia ua” yang ia pakai merupakan kalimat kultural yang sangat agung. Sama halnya dengan pesan kemanusiaan yang disampaikan para leluhur, dan salah satunya adalah Sultan Nuku.
“Kurang lebih statemen saya begitu, dan itu bukan hanya dipakai saat kampanye tetapi statemen itupula saya sampaikan saat debat terakhir. Sultan Nuku mengetahui bahwa bentuk penjajahan itu bukan karena warna kulit, bukan juga karena orang per orang, tetapi itu adalah sifat dan karakter. Olehnya itu, Nuku sangat khawatir, karena jangan sampai sifat dan karakter itu menjadi bawaan ke anak cucu, dan itulah Nuku mengatakan “Ifa no cou lada, lada ngone mancia ua”. Artinya janganlah pernah engkau bersekutu dengan kejahatan,” ungkap Sultan Husain.
Kejahatan yang dimaksud Nuku, kata Husain, diperspektifkan seperti yang datang dari luar. Seperti contohnya lada dalam perspektifnya karena itu memang dari luar, yang diartikan kolonial. Sehingga, sambung Husain, Nuku pun menggunakan simbol-simbol tersebut.