Yang Tak Sempat Diucapkan Laut
ada yang meninggal semalam
tapi tak diucapkan selamat tinggal
hanya diam, dalam sunyi tak bertuan
tanpa peluk, tanpa doa akraman
seperti bisikan laut yang hitam
suaranya karam
di gelombang yang menolak diam
tanpa alamat berlayar pulang
seorang perempuan menyulam duka
di pasir pantai yang retak arah
putus dihempas gelombang
seperti perahu tak sempat ditambat
saat badai datang
malam memeluknya lebih erat
pada apa yang telah tiada
yang tak sempat diucapkan laut kepada malam
Ambon, 25 Mei 2025
==============
Gelombang yang Membawa Namamu
di tepi teluk ini, selalu kutemukan sunyi
desir angin membisik namamu lagi
dahulu di sini kau genggam tanganku
kini ombaklah yang menggenapkan rindu
langit biru jadi abu-abu
seperti janji yang tak lagi satu
airmata mengalir bersama arus pasang
setiap deburnya menyayat, pelan tapi panjang
kapal-kapal pulang membawa cahaya
tapi hatiku gelap tak bersuara
kau pergi seperti senja di ujung hari
meninggalkan jejak yang tak bisa kucari
laut pun tahu perihnya luka kehilangan
menampung tangis dalam diam tak berkesudahan
dan aku, pecahan dari kita yang dulu
masih mengharapmu di setiap debur waktu
Ambon, 15 Mei 2025
============
Karam Dalam Namamu
aku mencintaimu seperti laut mencintai badai—
liar, tak pasti, tapi setia menanti datang yang tak lagi
kau hadir bagai kapal dalam senja
dan aku pelabuhan yang menunggu tanpa suara