Porostimur.com, Tel Aviv – Aktivis iklim Swedia, Greta Thunberg, mengalami pelecehan, penghinaan, dan perlakuan kasar di penjara Israel. Penderitaan itu dialaminya setelah ditangkap pasukan Zionis di atas salah satu kapal Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan untuk warga Gaza.
Thunberg termasuk di antara para aktivis yang mencoba menerobos blokade Israel atas Gaza melalui laut. Kapal-kapal yang membawa mereka dicegat oleh Angkatan Laut Israel pada hari Kamis dan Jumat.
Sebagian besar tahanan dibawa ke Penjara Ketziot di Gurun Negev, dan lebih dari 130 orang telah dideportasi ke Turki.
Jurnalis Italia Lorenzo D’Agostino mengatakan kepada Anadolu, Minggu (5/10/2025), bahwa pasukan Israel meninggalkan anggota armada tersebut tanpa air bersih selama dua hari.
“Sementara Thunberg dibungkus bendera Israel dan dipamerkan seperti piala,” katanya.
Jurnalis Turki Ersin Celik mengatakan dia menyaksikan penyiksaan terhadap Thunberg.
“Mereka menyeret Greta kecil dengan menjambak rambutnya di depan mata kami, memukulinya, dan memaksanya mencium bendera Israel. Mereka melakukan segala hal yang dapat dibayangkan kepadanya, sebagai peringatan bagi orang lain,” katanya kepada Anadolu.
Aktivis Hazwani Helmi dan Windfield Beaver juga mengatakan Thunberg diarak dengan bendera Israel dan digunakan sebagai propaganda selama kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir ke penjara tersebut.









