Basri Salama dan (Kosmologi) Leluhur

oleh -57 views

“Setelah paitua meninggal, Abang Bas tetap komunikasi. Jaga tanya anak-anak pe keadaan, sering jaga transfer anak-anak pe doi. Terimakasih Abang Bas dan Ci ana (Istri Bas,red) juga, atas segala bantuannya”. Tutur Wati mengenang dengan air mata tergenang di pelupuk mata. (Tandaseru,13/9-2024).

Jiwa ‘saha se suba ini’ muncul dari kondisi masa kecil Basri Salama yang pahit. Dari 12 bersaudara, hanya 4 yang tersisa. Saudaranya meninggal karena minim pertolongan saat sakit, kondisi orang tuanya yang kekurangan, jadi penyebab tidak punya biaya berobat. Jadi jiwa saha se suba adalah bagian yang ‘built in’ (menyatu} dengan dirinya.

jiwa saha se suba mengantarkan pemiliknya pada kebijaksanaan yang sebenar-benarnya bijak, hingga pemiliknya mencapai puncak penghormatan dan kewibawaan sosial yang tidak dibuat-buat dengan agenda pencitaraan politik apapun. Karena seperti kata Basri kebaikan-kebaikan itu bukan untuk dihitung, bukan pula untuk ditimbang.

Baca Juga  Ariel Tatum Tertantang Perankan Tokoh Pelakor di Film La Tahzan

Sederhananya, pemilik jiwa saha se suba adalah orang yang respect terhadap orang lain dan direspect oleh orang lain. Dalam sindiran “papa se tete” untuk para pemimpin yang tidak memiliki jiwa saha se suba terangkai dalam satu dalil yang berbunyi; “ngau dafolo mabunga, lao gai ma jobi, ngun moda ma dagilom, aki ma benga yo bole, ahi gate mafu gogo maringa, mansia ua se haiwan.

No More Posts Available.

No more pages to load.