Porostimur.com, Gaza – Gerakan perlawanan Palestina Hamas menegaskan bahwa Israel tidak mampu menghadapi perlawanan di Jalur Gaza dan “gagal mematahkannya.”
Osama Hamdan, perwakilan senior kelompok yang berbasis di Gaza di Lebanon, menyampaikan pernyataan tersebut kepada jaringan televisi Qatar Al Jazeera/
Mengomentari kegagalan rezim tersebut dalam menghadapi perlawanan, ia berkata, “Pendudukan tidak menghadapi perlawanan, tetapi mencoba membunuh warga [sipil]. Pendudukan membunuh warga sipil dengan dalih menghadapi perlawanan.”
Pertahanan Sipil Palestina di Jalur Gaza mengatakan sedikitnya 30 orang tewas akibat serangan Israel di kota Jabalia di Jalur Gaza utara dan kamp pengungsiannya pada hari Jumat.
Rezim tersebut melancarkan perang genosida di Gaza Oktober lalu dengan tujuan yang seharusnya untuk “menghancurkan” kelompok perlawanan di wilayah tersebut. Serangan militer sejauh ini gagal mewujudkan tujuan tersebut, meskipun telah menewaskan lebih dari 42.100 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Pejabat Hamas juga mengomentari gagasan rezim tentang “hari setelah perang,” yang menurutnya direncanakan agar pemerintahan wilayah tersebut diserahkan kepada “badan-badan Palestina” yang tidak disebutkan namanya, sementara rezim tersebut diberi kendali keamanan atas wilayah pesisir tersebut.