Mengangkat Martabat Wartawan, Menjaga Kehormatan Bangsa

oleh -16 views

Oleh: Peter Gontha, Kolumnis

Di tengah arus informasi yang kian deras dan kompetitif, wartawan tetap memegang peran sentral sebagai penjaga kebenaran, penyalur informasi, dan pilar utama demokrasi. Namun, apakah kita—sebagai bangsa dan sebagai individu—sungguh-sungguh menghargai profesi ini sebagaimana mestinya?

Bayangkan suasana di Gedung Putih, Washington DC, atau di Kantor Perdana Menteri Inggris di Downing Street. Setiap kali ada pertemuan pers, suasananya selalu tertib, profesional, dan penuh penghormatan terhadap para jurnalis. Mereka diposisikan sebagai mitra, bukan pelengkap acara. Mikrofon disiapkan, kursi disusun, pencahayaan diatur dengan baik. Bukan semata-mata demi estetika, melainkan sebagai bentuk penghargaan atas profesi mereka dan sebagai cermin dari budaya bangsa yang menghargai tata pergaulan sipil.

Baca Juga  Basiludin Labesy Resmi Jabat Plt Kadis Komdigi Kabupaten Kepulauan Sula

Lalu, mari kita tengok realitas yang terjadi di tanah air. Wartawan-wartawan istana—mereka yang setiap hari meliput kegiatan Presiden dan pemerintahan pusat—seringkali terlihat duduk di luar pagar istana, bahkan di lantai, hanya demi bisa menyimak informasi atau pernyataan resmi yang disampaikan lewat layar televisi. Sebuah pemandangan yang mengusik nurani: di negeri sendiri, di pusat kekuasaan republik ini, para jurnalis tidak diberi ruang dan tempat yang layak untuk menjalankan tugasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.