“Upaya untuk menangani kemiskinan adalah upaya bersama. Artinya, semua pihak terkait, harus dilibatkan. Semua pihak mamberikan kontribusi, sesuai koridor fungsi masing-masing,” imbuhnya.
Jasmono mengatakan, masalah kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM), indeks pembangunan manusia (IPM) Maluku Tenggara terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.
“IPM Maluku Tenggara sudah mampu mencapai angka 69, 91 pada tahun 2023. Namun demikian, IPM kita masih lebih rendah dari IPM Provinsi Maluku (72,75), maupun rata-rata IPM 11 kabupaten/kota di Maluku (71,09). Di sisi lain, pertumbuhan IPM juga mengalami tren melambat,” tukasnya.
Jasmono menegaskan, upaya strategis dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan serta peningkatan pendapatan riil masyarakat perlu untuk lebih dioptimalkan.
“Masalah kinerja perekonomian daerah, pertumbuhan ekonomi sempat tumbuh mencapai 5,6 persen di tahun 2022, namun mengalami perlambatan menjadi 4,84 persen di tahun 2023. Tingkat pengangguran masih menjadi masalah serius, dimana sejak masa pandemi Covid-19, tren pengangguran terus mengalamai kenaikan. Upaya meningkatkan kinerja ekonomi daerah perlu dilakukan, antara lain dengan mendorong kemudahan investasi di daerah, kualitas, kompetensi dan keterampilan para pencari kerja juga perlu ditingkatkan,” papar Jasmono.