Oleh: Dr. Syahganda Nainggolan, Pendiri Sabang Merauke Circle
AHMAD Muzani, Sekjen Gerindra, telah mengapresiasi Prabowo Subianto sebagai New Soekarno. Tentu kita bangga juga Prabowo berkelas dalam hubungan internasional, setelah 10 tahun ini pemimpin negara kita tidak berkelas ketika ketemu kepala-kepala negara asing.
Bisa jadi nuansa pertemuan Prabowo dengan pimpinan Prancis, Macron, pimpinan Serbia, Aleksandar Pucic, pimpinan Turki, Erdogan dan pimpinan Rusia, Putin, bahkan lebih hebat dari Bung Karno dalam konteks diplomasi global dan keuntungan kerjasama bagi kita.
Persoalan pokok kita saat ini adalah ketidak jelasan Prabowo dalam menentukan arsitektur kepemimpinan daerah ke depan.
Apakah Prabowo akan mendorong politik dinasti yang korup, muak dan menjijikkan? Atau Prabowo membangun arsitektur kepemimpinan di daerah yang kokoh untuk bersinergi dengan visi Indonesia Maju yang bertumpu pada pertumbuhan 8 persen, pembangunan sosial setara negara-negara Welfare State dan kemajuan sumberdaya manusia daerah?
Pertanyaan ini menjadi penting karena kemanfaatan kepemimpinan Prabowo yang berskala global (New Soekarno) akan sia-sia jika keuntungan rakyat semesta, khususnya di daerah-daerah, gagal diperoleh karena kualitas dan moral pemimpinnya buruk.