Sayap Baru Sibu-Sibu Cafe, Lirik Anak Muda dan Musisi

oleh -365 views

Porostimur.com, Ambon – Walang Sibu-Sibu di Jalan Said Perintah Ambon sudah sangat terkenal. Belum ke Ambon, kalau belum minum kopi rarobang di Sibu-Sibu. Begitulah pameo yang melanda kalangan warga keturunan Maluku di Negeri Belanda.

Setelah dua puluh tahun, Walang Sibu-Sibu ternyata bukan saja menjadi tempat “hail buang langsik”. Kafe yang dirintis pasangan suami-istri Victor Manuhutu dan June Tahitoe tersebut menjadi ruang rekonsiliasi pasca konflik. Banyak perjumpaan aktivis provokator damai berlangsung di sini.

Walang Sibu-Sibu ternyata juga menjadi “museum musik Maluku”. Semasa hidup, Victor memang kolektor CD, kaset, piringan hitam yang pernah dirilis perusahaan rekaman di Indonesia dan dunia. Secara fisik dan digital, semuanya ada di Sibu-Sibu.

Baca Juga  Wali Kota Ambon Buka Kegiatan The Power Of Music di Taman Budaya Maluku

Konsep Dinding Bicara telah dimulai sejak awal. Waktu itu, Victor sempat berpikir tentang dampak konflik. Orang Maluku terpuruk oleh konflik, hilang percaya diri, minder karena kena stigma teroris dan separatis. Bagaimana cara membangun rasa percaya diri orang Maluku?

“Katong mulai dari seniman dan olahragawan. Artis dan atlet berprestasi pada masa lalu dipajang di dinding, bukan untuk hiasan. Semua ini untuk bangun keyakinan bahwa katong pernah bisa, dan dari kejatuhan, katong tetap bisa bangkit,” ujar Victor kala itu.

No More Posts Available.

No more pages to load.