@Porostimur.com | Ambon : Puncak acara peringatan Hari Pattimura ke-201 yang jatuh pada tanggal 15 Mei 2018, digelar di Lapangan Merdeka Pattimura, tepat di depan pelataran Benteng Duurstede, Negeri Saparua, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Pantauan media ini, Senin (14/5), saat prosesi adat membawa obor Pattimura dilakukan dari Negeri Tuhaha, Kecamatan Saparua Timur turut didampingi oleh grup cakalele.
Ketika tiba di Baileu Saparua, Obor Pattimura diserahkan kepada Tetua Adat Negeri Saparua untuk dibawa ke Negeri Tiouw secara arak-arakan.
Sesudah menyerahkan obor Pattimuram, seluruh rombongan cakalele dan masyarakat Tuhaha yang mengawal obor berputar arah kembali lagi ke negerinya.
Selanjutnya, dari Negeri Tiouw Obor Pattimura dibawa menuju pertigaan Negeri Porto-Haria melewati Pantai Waisisil, tempat dimana monumen Pattimura berdiri.
Obor Pattimura diterima oleh Tetua Adat Negeri Porto untuk selanjutnya diserahkan kepada pelari obor mengelilingi Negeri Porto kemudian kembali menuju pertigaan Porto-Haria (dekat Air Raja), sekira pukul 17.15 Wit.
Obor kemudian diserahkan kepada Tetua Adat Negeri Haria untuk melakukan hal yang sama dan berakhir di Baileu Haria dalam rangka prosesi adat dengan pembacaan 17 Amanat Rakyat.
Dimana, 17 Amanat rakyat ini yang menjadi landasan perjuangan Kapitan Pattimura.
Prosesi kemudian dilanjutkan dengan sumpah persaudaraan oleh para Latupatti se-Pulau Saparua.
Meskipun sudah pukul 21.00 Wit, namun seluruh rangkaian kegiatan pawai Obor Pattimura masih belum selesai.
Pasalnya, obor Pattimura masih ditahan di rumah kediaman Thomas Matulessy hingga subuh nanti.
Sesudah subuh nanti, obor akan dibawa dan dinyalakan di Monumen Pattimura, di Pantai Waisisil.
Dalam pantauan media ini, banyak anak muda yang berpartisipasi dalam pawai ini sebagai bentuk solidaritas dan rasa kebanggaaan atas jerih payah Thomas Matulessy.
Meskipun sempat terjadi kesalahpahaman saat pawai digelar, namun dengan cepat berhasil diamankan dan diselesaikan langsung oleh Kapolsek Saparua. (keket)