Oleh: Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
Tahun 1998 Orde Baru tumbang. Tepatnya ditumbangkan. Rakyat dan mahasiswa mendesak Presiden Soeharto mundur. Dengan legowo dan jiwa kenegarawan yang dimiliki, akhirnya Soeharto mundur. Lalu, Soeharto serahkan kepemimpinan negara kepada B.J. Habibi.
Mengapa Soeharto harus ditumbangkan? Dari pertanyaan ini kita akan tahu motif dan semangat mengapa rakyat menumbangkan Soeharto. Pertama, Soeharto terlalu lama memimpin. 32 tahun. Rakyat jenuh dan bosan. Rakyat ingin ada sesuatu yang baru. Freah dan muda. Sebuah pembaharuan dan perubahan. Ini psikologi yang normal, wajar dan sehat. Karena itu, harus ada pergantian. Pemilu demi pemilu tidak berhasil menciptkan pergantian presiden. Satu-satunya jalan yang terpaksa harus ditempuh adalah menumbangkan Orde Baru. Meski ongkos sosial, ekonomi dan politiknya cukup mahal dan besar.
Kedua, era Orde Baru rakyat merasa tertekan. Demokrasi terintimidasi. Rakyat bungkam dan tidak betani bersuara lantang. Dengan tumbangnya Orde Baru, rakyat ingin ada kebebasan bersuara dan mengungkapkan pendapat.
Ketiga, era Soeharto, korupsi cukup besar. Gaji pegawai kecil, dan korupsi ada dimana-mana. Ada di semua lembaga dan institusi pemerintahan.