Bismillah dan Beelzebub dalam “Bohemian Rhapsody” Freddie Mercury

oleh -10 views

Oleh: Hamid Basyaib, Aktivis dan Mantan Wartawan

WAKTU pertama kali mendengar single “Bohemian Rhapsody” dari Queen (kemudian masuk dalam album “A Day at the Races”), saat di kelas dua SMP, saya takjub dan terheran-heran. Ini lagu apa? Queen ini grup rock dari mana? Sangat berbeda dari lagu-lagu Deep Purple, Led Zeppelin, Uriah Heep, Grand Funk Railroad dan sebagainya, yang rutin saya dengar.

Strukturnya tidak lazim — setidaknya belum pernah saya dengar karakter lagu seperti itu. Dan yang mengejutkan: ada elemen besar choir operatik yang belum pernah saya dengar pada lagu-lagu rock di masa itu.

Lalu sangat banyak pengulas musik profesional maupun amatir yang membicarakan karya frontman Queen Freddie Mercury ini. Dan dari biopicnya yang meledak beberapa tahun lalu, kita tahu: “Rhapsody” ditolak oleh produser, karena liriknya aneh dan membingungkan (ada lengkingan “Galileo!” segala, yang harus dilengkingkan dengan tepat) dan, terutama, karena durasinya dua kali lipat dari standar konsumsi radio (tiga menitan, “Rhapsody” enam menit).

Baca Juga  Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Ambon, Senin 17 Maret 2025

Baru-baru ini seorang musisi anonim menyajikan ulasannya di sebuah grup Facebook, dan saya menyadurnya. Informasi dan ulasannya cukup lengkap dan membuat lirik lagu ini jadi terang. Freddie Mercury, dengan berani dan imajinatif, merujuk referensi yang luas dari berbagai tradisi untuk membuat lagu yang menggetarkan ini.

No More Posts Available.

No more pages to load.