Catatan atas Pidato Anies Baswedan: Menunggu Patriotisme Relawan

oleh -138 views

Oleh: Dr. Syahganda Nainggolan, Sabang Merauke Circle

Kemarin pada pidato di ultah PKS dan tepat pada hari kebangkitan nasional, Anies Baswedan sudah mengetengahkan proposisi apakah kita akan terus menuju negara gagal atau kita bangkit. Menurut Anies ancaman negara gagal itu riil di Indonesia. Sebab, mengutip buku “Why Nations Fail? ” karya Acemoglu dan James Robinson, 2012, menurutnya negara gagal terjadi ketika institusi negara digunakan untuk menekan rakyatnya dan mengambil kekayaan alamnya untuk segelintir elite berkuasa.

Negara gagal sendiri merupakan situasi hilangnya kemampuan dan kapasitas negara mengurus rakyatnya. Indikasinya adalah utang yang sangat besar, rakyat miskin, pembelahan sosial yang dalam, adanya ketimpangan sosial tinggi, dan kekerasan politik terjadi cukup sering. Buku ini melakukan pendekatan institusional pada kajian negara gagal.

Baca Juga  Polres Halmahera Selatan Kembali Tutup PETI, Kali ini di Desa Kususbibi

Hari ini, 21 Mei, dalam pertemuan relawannya dan sekaligus refleksi 25 tahun reformasi, Anies memperdalam isu negara gagal tersebut dengan mengetengahkan bahwa institusi mafia telah masuk menggantikan peranan negara kita, dan itu, meskipun perlahan, semakin meningkat saat ini.

Merujuk perumpamaan katak dalam air (Boiling Frog, lihat Wiki misalnya), Anies memberitahu strategi mafia dan respons kita terhadap mereka. Katak akan mati jika masuk ke air yang dipanaskan perlahan, namun melompat jika airnya langsung mendidih. Mafia itu strateginya bergerak pelan-pelan dalam menguasai negara, sehingga kita kurang sadar. Bangsa Indonesia harus segera sadar sebelum hancur digenggaman mereka.

No More Posts Available.

No more pages to load.