Porostimur.com, Jailolo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara mengevakuasi warga Desa Sangaji Nyeku ke lokasi yang aman usai ditetapkannya Gunung Ibu berstatus awas.
“120 warga Desa Sangaji Nyeku dievakuasi ke Pos Pengungsian Erupsi Gunung Ibu di Gereja Desa Sangaji Sungi, karena daerah tempat mereka tinggal masuk zona merah,” ujar Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halbar Gunawan MT Ali, Sabtu (18/1/2025).
Gunawan menjelaskan, saat ini Pemkab Halbar bersama TNI-Polri terus berupaya melakukan sosialisasi kepada warga yang lain, agar bersedia dievakuasi, karena wilayah mereka sangat berbahaya dari ancaman erupsi Gunung Ibu.
“Kami dari pemerintah dalam hal ini tim tanggap darurat terus berusaha melakukan evakuasi melalui sosialisasi terhadap masyarakat bagaimana dampak daripada erupsi Gunung Ibu dengan pendekatan kekeluargaan,” ujar Gunawan.
Untuk diketahui, Pemkab Halbar telah menetapkan masa tanggap darurat dalam penanganan bencana erupsi Gunung Ibu selama 14 hari ke depan, terhitung sejak 15 Januari 2025.
Pada sisi lain warga lima desa di Kecamatan Tabaru, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara, hingga kini belum dievakuasi meski wilayah mereka masuk zona merah rawan bencana erupsi Gunung Ibu.