Porostimur.com, Kopenhagen – Kelompok ultranasionalis Danske Patrioter membakar kitab suci umat Islam Al-Qur’an dan bendera Irak di depan Kedubes Irak di Kopenhagen. Menurut laporan media Denmark, Jumat (21/7/2023), aksi tersebut juga disiarkan langsung di Facebook.
Insiden itu memicu kemarahan dan aksi protes di ibu kota Baghdad semalam. Massa yang marah bergerak maju membawa bendera Irak dan gambar pemimpin terkemuka mereka, berusaha memasuki zona hijau.
Ratusan pengunjuk rasa berusaha menyerbu zona hijau Baghdad, wilayah, yang menampung kedutaan asing dan pusat pemerintahan Irak, dijaga ketat hingga Sabtu (22/7/2023).
Pasukan keamanan, yang memblokir jembatan Jumhuriya yang mengarah ke zona hijau, memukul mundur demonstran dan mencegah mereka mencapai Kedutaan Besar Denmark.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Kementerian Luar Negeri Irak mengutuk “secara tegas dan berulang-ulang, insiden pelecehan terhadap Al-Quran dan bendera Republik Irak di depan Kedutaan Besar Irak di Denmark.”
Kemenlu Irak menyerukan komunitas internasional “untuk segera berdiri dan bertanggung jawab terhadap kekejaman yang melanggar perdamaian sosial dan koeksistensi di seluruh dunia”.
Aksi protes lain dijadwalkan berlangsung di Baghdad pada pukul 6 sore nanti.
Aksi protes itu terjadi dua hari setelah massa yang marah dengan rencana pembakaran kitab suci Islam di Swedia menyerbu Kedutaan Besar Swedia di Baghdad. Para pengunjuk rasa menduduki pos diplomatik itu selama beberapa jam, mengibarkan bendera dan tanda yang menunjukkan ulama Syiah Irak yang berpengaruh dan pemimpin politik Muqtada al-Sadr, dan menyalakan api kecil.
Staf kedutaan telah dievakuasi sehari sebelumnya.
Beberapa jam kemudian, perdana menteri Irak memutuskan hubungan diplomatik dengan Swedia sebagai protes atas penodaan Al-Qur’an.
Seorang pencari suaka Irak yang membakar salinan kitab suci Al-Qur’an selama demonstrasi bulan lalu di Stockholm telah mengancam akan melakukan hal yang sama lagi pada hari Kamis lalu. Tetapi akhirnya, Salwan Momika hanya menendang dan menginjak kitab suci umat Islam ini, dan melakukan hal yang sama dengan bendera Irak dan foto Sadr dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Pada Jumat sore, ribuan orang melakukan protes secara damai di Irak dan negara-negara mayoritas Muslim lainnya.
sumber: beritasatu