Jadi, terlepas dari niat yang menjadi latar belakang perilaku ghosting, ia dapat meninggalkan luka dan trauma psikologis.
Cara mengatasi dampaknya
Ghosting seringkali berasosiasi dengan perasaan sakit dan persepsi-persepsi ditolak oleh publik. Oleh karena itu, untuk meminimalisir probabilitas munculnya perasaan-perasaan tersebut, korban harus tetap menjaga hubungan sosial dengan orang-orang.
Lingkungan sosial yang tetap terjalin dapat membantu mengontrol perilaku sebagai korban. Sebab, menjadi korban ghosting mungkin akan mengakibatkan ketidakteraturan emosional di luar kendali.
Otak selalu mengatur sebuah sistem pengawasan sosial yang menggunakan mood, orang, dan lingkungan sosial untuk melatih kita bagaimana merespons situasi.
Ketika mengalami ghosting, tidak ada pemutusan hubungan, korban akan mempertanyakan diri dan pilihan yang pada akhirnya menyabotase rasa menghargai diri dan kepercayaan diri.
Oleh karena itu, tetap berinteraksi dengan orang lain dengan mempertahankan lingkaran sosial adalah sebuah upaya untuk menghindari konsekuensi negatif tersebut.
sumber: kompas.com