Porostimur.com, Ambon – Ketua DPRD Provinsi Maluku Benhur Watubun, meminta semua calon kepala daerah menggunakan cara-cara berpolitik yang fair, tidak menyebarkan selebaran gelap yang saling memfitnah, karena Maluku sangat sensitif.
“Kami minta semua pihak mendukung proses demokrasi ini dengan mengedepankan cara berpolitik yang penuh etika dan moral dan menghindari cara-cara yang dapat memperkeruh suasana,” ungkap Benhur,” Sabtu (23/11/2024).
Dia mengaku, Pihaknya telah menemukan selebaran-selebaran gelap yang menjatuhkan pasangan calon, membawa isu provokatif, isu agama dan RAS yang digunakan untuk memecah-belah masyarakat.
“Kami berharap, ini tidak boleh terjadi di Maluku. Kalau sampai ini terjadi di Maluku, resikonya besar dan akan meluluhlantakan kehidupan dan kekeluargaan orang basudara di Maluku,” tandas Benhur.
Sebagai pimpinan DPRD, Watubun sangat menyayangkan penggunaan isu SARA menjelang pencoblosan pilkada serentak ini.
Padahal isu-isu SARA ini tidak boleh digunakan, sebab akan sangat berdampak bagi tatanan kehidupan masyarakat Maluku yang selama ini hidup dalam kekeluargaan.
“Menurut kami penggunaan isu SARA ini tidak boleh terjadi di Maluku, sebab kalau terjadi, maka resikonya besar dan akan meluluh lantahkan kehidupan kekeluargaan sebagai masyarakat Maluku yang bersaudara,” tegasnya.