Porostimur.com, Saumlaki – Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Tanimbar Selatan menggelar kegiatan Baku Dapa Anak dan Remaja Lintas Agama, Senin (3/7/2023).
Kegiatan tersebut dimulai dengan persiapan pasukan yang dilepaskan oleh Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar Drs. Ruben B. Moriolkosu, MM ditandai dengan bendera sebagai lambang dimulainya kegiatan karnaval.
Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar Drs. Ruben B. Moriolkossu, MSi mengatakan dirinya mendukung penuh kegiatan Baku Dapa Anak dan Remaja Lintas Agama yang berlangsung pada hari ini hingga selesai.
“Kegiatan ini semoga dapat mewujudkan Tanimbar yang aman dan damai, dalam hidup beragama sebagai wujud toleransi orang bersaudara,” tukasnya.
Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku Pdt E.T. Maspaitella, M.Si, dalam sambutannya pada kesempatan tersebut berharap, kegiatan ini dapat membawa dampak yang baik untuk generasi kedepan sebagai penerus bangsa, dan Gereja dalam kehidupan sehari-hari di Tanimbar.
Ketua Sinode GPM juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung berlangsungnya kegiatan Baku Dapa Anak dan Remaja Lintas Agama yang dimaksudkan untuk terus mengedepankan kehidupan anak-anak bangsa yang penuh dengan toleransi hidup beragama sebagai mana dalam motto Gereja Protestan Maluku.
“Semoga kegiatan Baku Dapa Anak dan Remaja Lintas Agama di Klasis Tanimbar Selatan ini, dapat berlangsung juga pada waktu yang akan datang dan akan menjadi prioritas Sinode GPM,” ungkapnya.
Kegiatan Baku Dapa Anak dan Remaja Lintas Agama ini pun turut mendapat dukungan penuh dari Wakil Uskup Paroki Saumlaki, yang dengan semangat mendorong dan ikut bersama-sama umat dalam mengikuti kegiatan baku dapa anak dan remaja dengan menghadirkan tiga kelompok anak dan remaja dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Baku Dapa Anak dan Remaja Lintas Agama Poly D. F. Matitaputy mengatakan, kegiatan Baku Dapa Anak dan Remaja Lintas Agama ini merupakan agenda yang dimaksudkan untuk membangun kebersamaan anak dan remaja.
“Ada yang Kristen Protestan, Katolik, Islam, Budha dan Hindu dalam mengikuti kegiatan tersebut sehingga secara langsung anak dan remaja lintas agama ini dapat saling mengenal dan secara bersama-sama ada pada tempat yang telah disediakan,” ungkapnya.
Matitaputy mengatakan, jumlah keseluruhan peserta anak dan remaja lintas agama berjumlah 354 orang.
“Tujuan kegiatan ini, agar dapat mempererat tali persaudaraan dalam kehidupan beragama yang baik kedepan,” tutupnya. (Frets Besitimur)
Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News
