Porostimur.com, Ambon – Wakil Ketua Komisi I DPRD Maluku Jantje Wenno, mengatakan, masuknya sejumlah wilayah di Provinsi Maluku dalam radar pengawasan Badan Narkotika Nasional (BNN), seharusnya mendapatkan perhatian serius pemerintah daerah.
Wenno bilang masuknya sejumlah wilayah di Maluku dalam radar BNN, beru diketahui saat DPRD Maluku melakukan pertemuan dan silaturahmi dengan Kepala BNN RI Marthinus Hukom bersama stafnya di Jakarta kemarin.
“Jadi kondisi ini baru diketahui setelah pimpinan dan anggota DPRD Maluku melakukan pertemuan dan silaturahmi dengan BNN kemarin,” katanya, Minggu (30/6/2024)
Wenno bilang, dalam pertemuan itu, Kepala BNN RI menyebutkan bahwa,sejumlah wilayah di Maluku masuk dalam radar pengawasan BNN, diantaranya Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah serta Kabupaten Seram Bagian Timur yang terdapat pengedar maupun pengguna narkoba.
Kemudian data BNN secara nasional menyebutkan pengguna narkoba sebanyak 3,3 juta warga negara Indonesia, karena produsen terbesar saat ini adalah Myanmar, posisinya berdekatan dengan Indonesia.
Menurut Jantje, sebagai anggota legislatif maka dirinya merasa kaget dan prihatin dengan kondisi seperti ini, sehingga pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota di Maluku harus menyikapinya secara serius.