Porostimur.com, Jakarta – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Wakil Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Christina Aryani, menerima audiensi Penjabat (Pj) Gubernur Maluku Utara Samsudin Abdul Kadir, di Kantor Pusat BP2MI, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2025)
Audiensi ini membahas strategi peningkatan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, khususnya di sektor keperawatan, serta peluang kerja di negara-negara lain.
Wamen Christina menegaskan, pentingnya sosialisasi untuk meningkatkan jumlah pekerja migran di sektor keperawatan.
“Saat ini sudah ada kerja sama G to G (government to government) dengan Jerman dan Jepang, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk membuka peluang ke negara lain. Kami intens memetakan daerah yang dapat menyuplai tenaga kerja, termasuk Manado, Jogja, dan Pekanbaru,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, tantangan utama dalam program kerja sama dengan Jerman dan Jepang adalah keterbatasan kemampuan bahasa.
“Banyak yang tidak lolos ujian karena kendala bahasa. Oleh karena itu, Pak Menteri mengusulkan agar institusi pendidikan keperawatan menambahkan 2 SKS bahasa Jerman atau Jepang dalam kurikulum. Dengan langkah ini, siswa bisa memiliki dasar bahasa sejak awal dan tidak mulai dari nol saat lulus,” jelasnya.