Porostimur.com, Jakarta – Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud yang juga Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menyoroti kondisi reaktif Prabowo di Debat Capres kali ini.
Di aplikasi X misalnya, lanjut Hasto, muncul istilah baru untuk Prabowo.
“Ini direspons di publik di media sosial di Twitter (kini X) muncul Gemoysian padahal kalau kita lihat debat pertama dan kedua kita lihat pendukung 02 itu menampilkan karakter-karakter yang mencoba membangun hegemoni dan penuh emosi. Itu pun kami saat itu maklumi sehingga apa yang dilakukan dengan mendatangi moderator dengan mendatangi tim kampanye lain, itu cara-cara yang tidak terpuji yang seharusnya tidak dilakukan. Karena dalam debat-debat sebelumnya kami sangat toleran menyikapi tim supporter dari 02,” kata Hasto.
Hasto juga menanggapi pertanyaan awak media mengenai sikap Prabowo yang tidak mau bersalaman dengan Anies.
“Seharusnya kalau kita lihat temanya ini berbicara soal kepentingan rakyat dan negara. Pertahanan, keamanan itu menyangkut survival kita sebagai bangsa, menyangkut kepentingan rakyat banyak sehingga ketika debat saja kemudian Pak Prabowo tak mau salaman dengan Pak Anies, karena kritik-kritik tajam Pak Anies,” kata Hasto.