“Supaya bisa meredam konflik, FKUB jadi salah satu instrumennya, tapi tidak bisa berhenti di situ saja, diskusi kerukunan agama harus diturunkan ke level akar rumput, karena potensi konfliknya di bawah,” pungkasnya. (red)
Simak berita dan artikel porostimur.com lainnya di Google News