Porostimur.com, Ambon – Konflik internal antara sesama anak Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah yang terjadi sekitar 12 tahun silam, masih menyisakan bekas yang mendalam bagi sejumlah masyarakat Pelauw yang kini mendiami kawasan Air Besar, STAIN Ambon.
Dampak dari konflik tersebut, telah membuat mereka terpaksa mengungsi dan menjalani kehidupan yang berat di negeri orang.
Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu dan jauh dari kebun dan ladang serta sanak saudara, rasa rindu untuk kembali ke kampung halaman terkadang datang menghampiri.

Hal ini sebagaimana dirasakan oleh salah satu anak Negeri Pelauw Made’a Salampessy yang ditemui jurnalis porostimur.com, Sabtu (1/6/2024) di kawasan Air Besar, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Salampessy mengatakan, sampai saat ini hal yang paling ditunggu oleh para pengungi adalah bagaimana upaya pemerintah untuk membuat mereka dapat kembali ke kampung halaman, sebab kehidupan yang dijalani sekarang ini, bagaimana pun bila dibandingkan dengan di kampung, maka kehidupan di kampung lebih terjamin.
“Persoalan ekonomi memang sudah menjadi kebutuhan, tapi kami tidak target ke situ, kami hanya target untuk bisa kembali ke kampung,” katanya.