Porostimur.com, Namlea – Sejumlah wartawan di Kabupaten Buru melaporkan oknum bernama Rahman Holle ke Polres, tagal diduga melakukan tindak kekerasan dan menghalang-halangi kerja wartawan, Jumat (8/11/2024).
Holle yang merupakan pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buru nomor urut 1 dengan jargon MANDAT dipolisikan lantaran, diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap wartawan mapikornews.com Nuryani Bessy yang sementara menjalankan tugas peliputan.
Nuryani yang juga anggota PWI Buru ini mendapat perlakukan tidak mengenakkan saat meliput kegiatan debat publik kedua Cawabup Pilkada Buru 2024 di aula Kantor Bupati Buru, Kamis (7/11) kemarin.
Tindakan kekerasan ini tidak hanya melukai secara fisik dan mental, namun juga merupakan ancaman terhadap kebebasan pers dan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang jujur dan berimbang.
“Kita tau sendiri, bahwa setelah selesai debat, KPU Buru sudah menyiapkan ruang konferensi pers untuk semua kandidat. Tapi, ironisnya, ada pendukung dari pasangan nomor urut 1 yang ingin menerobos masuk ke tempat konferensi pers, sehingga sejumlah wartawan tak dapat mengambil gambar dan melakukan wawancara,” tandas Nuryani.
Karena merasa dihalangi Nuryani lantas menegur Rahman Holle secara baik-baik, namun Rahman tidak terima teguran tersebut.