Porostimur.com, Jailolo – Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XXI menegaskan perannya sebagai bagian penting dalam implementasi pelestarian dan pemajuan kebudayaan melalui event Pekan Budaya Kota Rempah (PBKR) 2025. Event ini menjadi wujud nyata dari upaya menjaga tradisi sekaligus mendorong kreativitas masyarakat di Halmahera Barat.
Ekosistem Budaya sebagai Fondasi Pelestarian
Kepala BPK Wilayah XXI, Winarto, S.S., menjelaskan pentingnya menjaga ekosistem budaya, yakni struktur relasional antara individu, komunitas, institusi, dan sumber daya yang saling mendukung dan melengkapi.
“Budaya bukan hanya objek, tetapi kumpulan relasi sosial yang saling membutuhkan. Merawat ekosistem budaya berarti juga melestarikan tradisi yang hidup di masyarakat,” ujar Winarto.
PBKR 2025 mengusung tema “Merawat Ekosistem Budaya, Melestarikan Tradisi” dan dijadwalkan berlangsung pada 17–22 November 2025 di berbagai lokus strategis, termasuk Area Festival Teluk Jailolo, Kebun Rakyat Lako Akelamo, Rumah Adat Sasadu, serta Villa Gaba.
Rangkaian Kegiatan yang Menyentuh Berbagai Aspek Budaya
Pembukaan PBKR dimulai dengan Ritual Sigofi Ngolo pada 17 November pukul 06.00 WIT, dilanjutkan dengan penanaman pohon sagu di Kebun Rakyat Lako Akelamo sebagai simbol ketahanan pangan lokal. Tradisi Orom Sasadu hadir pada 18 November untuk ritual syukur panen dan peneguhan hubungan sosial masyarakat Sahu.
