Porostimur.com | Ambon: Pelaut asal Prancis Louis de Bougainville mengaku tak bisa melupakan kenangannya saat terdampar di Pulau Boreo (Buru) di Maluku.
Pasalnya pulau itulah yang menyelamatkannya bersama ABK lainnya dari kematian setelah berbulan-bulan terombang ambing di lautan dengan tujuan Batavia sebelum melanjutkan perjalanan ke India dikutip dari buku yang berjudul A Voyage Round the World: Performed by Order of His Most Christian Majesty in the Years 1766-1769 dan historia.id, Sabtu, 30 November 2019.
Kejadiannya bermula pukul 10 malam September 1768. Dimana pijar api dari Pulau Buru menyelamatkan mereka setelah terkatung-katung.
Lantaran Belanda telah berkuasa di pulau, dia tidak lekas-lekas menurunkan sauh ditengah semua ABK sudah kelaparan dan membutuhkan perawatan medis akibat penyakit kulit yang diderita.
Kapal hampir sedikit merapat namun Bougainville dikejutkan dengan kedatangan dua perwira Belanda dari arah pulau. Mereka bertanya tujuan rombongan.
Ia lalu menjelaskan kejadian yang telah menimpa mereka dimana Bougainville meminta pejabat setempat memperbolehkan kapalnya merapat.
Namun izin itu melanggar aturan perdagangan antara VOC dan negaranya, bahwa hanya kapal milik VOC yang boleh berlabuh di seluruh wilayah Maluku.
