Kisah Nu’aiman, Sahabat yang Jenaka dan Gemar ‘Menjebak’ Rasulullah SAW

oleh -51 views

“Aku disuruh oleh orang-orang yang menunjukkan tempat persembunyianku ini,” jawab Nu’aiman dengan polosnya.

Singkat cerita, Rasulullah SAW kembali menanggung keisengan Nu’aiman. Beliau membayar harga unta yang telah disembelih kepada orang Badui tersebut.

Kisah Nu’aiman ‘Menjual’ Sahabatnya

Kisah selanjutnya kembali diceritakan dari Saring Sebelum Sharing dan Janibal Ma’rifat, dipastikan sumbernya dari Ibnu Majah.

Suatu hari, Nu’aiman diajak untuk berjualan bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq dan sahabat lainnya ke Negeri Syam. Negeri Syam merupakan salah satu negeri paling maju saat itu.

Salah satu sahabat yang ikut bernama Suwaibith bin Harmalah. Ketika hari beranjak siang, Nu’aiman yang merasa kelaparan menghampiri Suwaibith yang saat itu ditugaskan untuk menjaga makanan.

Baca Juga  Misi Dagang Maluku-Jatim Resmi Dibuka, Transaksi Capai Rp437 M

Nu’aiman berkata, “Suwaibith, saya perlu makanan!” Suwaibith yang bersikap patuh serta amanah menolak dengan tegas. Kemudian, dengan maksud bercanda Nu’aiman berkata, “Kalau memang begitu, artinya kamu setuju saya buat ulah yang membuatmu marah!”

Ketika Nu’aiman bertemu dengan sekelompok kafilah, ia bertanya kepada mereka, “Apakah kalian hendak membeli budak? Saya memiliki budak yang tangkas dan pandai bicara,” ujarnya.

Kafilah yang tertarik dengan budak yang ditawarkan Nu’aiman itu kemudian membayarnya dengan sepuluh ekor unta. Dengan cerdik seakan membaca masa depan Nu’aiman berkata, “Budak itu nantinya akan berkata, ‘Saya adalah orang merdeka dan bukan budak!’ Apabila demikian, jangan hiraukan perkataannya,”

No More Posts Available.

No more pages to load.