Ia berharap, festival ini dapat memberikan semangat bagi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat untuk bersama-sama merawat dan melestarikan budaya yang ada di MBD juga menjadi agenda resmi dan berkelanjutan dari tahun ke tahun.
“Kami merasa bangga mahasiswa UGM telah menggagas kegiatan festival ini dan berharap dapat terus berkelanjutan”, harapnya.
Sementara itu, Koordinator KKN-PPM UGM, Azzan Nasrullah menjelaskan, KKN-PPM adalah mata kuliah wajib melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan salah satu yang dilakukan yakni Festival Riuk Raya Moa di Nyama.
Tujuannya untuk melestarikan budaya, adat istiadat yang ada di Pulau Moa, terkhusus Desa Klis dan Desa Persiapan Nyama. Selain melestarikan budaya, festival budaya tersebut turut berperan untuk mengenalkan Pulau Moa ke khalayak luas dan meningkatkan minat wisatawan. Semoga Festival Budaya Riuk Raya Moa dapat menjadi sarana promosi untuk memperkenalkan Moa bagi Indonesia dan juga mancanegara.
“Ini pesta kita bersama, festival ini bukan milik mahasiswa KKN saja. Festival budaya ini milik masyarakat Klis dan Nyama. Kami merasa bangga dan gembira bisa menjadi bagian dari sejarah perhelatan akbar ini. Bumi Kalwedo berhasil menjadi chapter cerita yang paling istimewa dalam segenap hati tim KKN Moa Bercerita, sambutan dan antusias hangat dari masyarakat akan selalu membekas di hati kami”, ungkapnya.