Maka Pulanglah & Dua Puisi Lain Nuriman Bayan

oleh -66 views

MAKA PULANGLAH

Maka pulanglah
kepada bika, saloi, parang, karung, dan kukurang
kepada bokol yang serupa salju, yang ibu taburi kua lemon dan daun pepaya
yang ibu remas, yang ibu peras dengan tangan
yang ibu masak di atas tungku kayu
yang rorobanya jadi dabu-dabu

bukankah itu adalah minyak paling murni
bertahun-tahun memberi kita hidup?

Maka pulanglah
sebab selain mimpi dan neraka
negara tidak akan memberi kita surga.

2022.

======

SUARA DARI PAKA-PAKA OMBA

Akhir-akhir ini
papa mulai bingung mau buang sauh di mana
dan pulang mau jual ikan satu gandeng harga berapa.

Badayung dan buang sauh
di dekat paka-paka omba
cuma bisa dapa ikan makan.

Untuk jual demi penuhi kebutuhan hidup
papa harus hela mesin ketinting
dan papa harus beli minyak berliter-liter
dengan harga yang bikin kepala papa pening.

Baca Juga  Doa di Bibir, Korupsi di Hati: Mengapa Agama Tak Mampu Cegah Korupsi?

Papa bingung mau buang sauh di mana
dan pulang jual ikan satu gandeng harga berapa
sedangkan reb dan tanjung yang harus papa tempuh
butuh minyak berliter-liter, dan meski jauh dan papa lelah
papa tak tegah menjual ikan dengan harga potong leher

sebab papa bukan presiden beserta belut dan bilolo-bilolonya
yang buseng, golojo, dan danata, yang cuma pikir diri sendiri.

Sio, papa bukan presiden beserta sosoro dan duri babinya
papa hanya seorang petani yang kehilangan tanah dan kebun
yang terpaksa menjadikan laut sebagai tempat menjahit nasib.

No More Posts Available.

No more pages to load.