Porostimur.com, Ternate – Tokoh muda Ternate Rajif Ramdan menilai, Maklumat Kie Raha yang digelar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur malut Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichan hanya mengulang praktik politik serupa yang pernah dilakukan pada Pilwako Ternate 2010 dan tidak ada untungnya bagi orang Ternate.
Rajif mengatakan, kala itu, Sultan Ternate Mudhafar Sjah bahkan mengeluarkan idin (fatwa) guna mendukung pasangan Burhan Abdurrahman yang berpasangan deng Arifin Djafar.
Namun menurut dia, setelah meraih kemenangan, Wakil Walikota Arifin Djafar yang merupakan representasi orang Ternate hanya menjadi ban serep, dan orang Ternate justru terpinggirkan, baik dalam struktur pemerintahan maupun kebijakan pembangunan.
Lebih miris lagi ujar dia, orang Ternate bernama Isnain Ibrahim yang kala itu menjabat selaku Sekretaris Kota Ternate dijadikan tumbuh dalam kasus korupsi Waterboom dan mendekam di penjara salama 1,8 tahun.
Rajif berharap, orang Ternate tidak termakan politik kepentingan yang dibungkus seolah-olah kepentingan masyarakat adat terutama Kesultanan Ternate.
“Saya harap orang Ternate tidak terbawa euforia terkait klaim politik yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan politik tertentu dengan membawa isu Maloku Kie Raha,” ujarnya, Minggu (22/9/2024).