Anggaran ke Palestina, Louhenapessy tak tahu jumlahnya

oleh -16 views

@Porostimur.com | Ambon : Dalam beberapa hari kedepan, Pemerintah Kota (Pemkot) bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon akan berangkat menuju ke Negara Palestina.

Keberangkatan Pemkot dan DPRD Kota Ambon ini, menimbulkan tanda tanya besar publik, mengingat berapa besar anggaran yang harus digelontorkan Pemkot untuk kegiatan dimaksud.

Meski enggan menyebutkan berapa besar anggaran yang digunakan, namun kepastian anggaran yang dialokasikan dari APBD Kota Ambon ini dibenarkan juga oleh Walikota Ambon, Richard Louhenapessy,SH, usai menghadiri agenda rapat di Gedung DPRD Kota Ambon, Jumat (23/11).

”Untuk jumlah angaran saya ngga tau lah. Yang pasti untuk tiket pulang pergi, hotel dan uang saku, itu pasti. Yang berangkat ke Palestina, yakni seluruh Ketua Fraksi di DPRD Kota Ambon sedangkan untuk Pemkot yang terkait, yakni Walikota, Sekkot, Dispenda, kemudian Sekwan dan juga Pajak Pemerintahan,” ujarnya.

Link Banner

Louhenapessy juga menegaskan untuk mendapatkan hasil yang besar juga dibutuhkan pengorbanan yang besar.

Baca Juga  Pj. Sekda Malra Hadiri Peresmian Gedung Gereja ELIM Jemaat GPM Ohoidertawun

Pernyataan ini menepis isu keberangkatan dimaksud memboros anggaran daerah.

”You mau dapat Bubara (ikan besar-red), tidak mungkin pancing dengan Gete-gete (ikan kecil-red),” jelasnya.

Kunjungan ke Palestina sendiri, jelasnya, merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya ada kunjungan dari anggota Parlemen Palestina yang merupakan mantan Walikota Betlehem ke Ambon untuk melihat salah satu kegiatan internasional yakni kegiatan gerejawi di Ambon.

Anggota Parlemen Palestina yang datang itu juga.

”Setelah beliau melihat dan mendalami Kota Ambon, ternyata Kota Ambon memiliki tipikial dan ciri yang hampir sama dengan, pertama di Palestina. Apa kesamaanya, yaitu toleransi itu yang sangat istimewa dan sangat luar biasa di Kota Ambon,” tegasnya.

Baca Juga  Kapolda: Nasionalisme Masyarakat Maluku Meningkat

Belajar dari kondisi yang ada di Kota Ambon, tegasnya, kondisi di lapangan itu pun dilaporkan kepada pihak pemerintahnya di Palestina sana.

Menindaklanjuti itu, terangnya, Menteri Pariwisata Palestina mengundang Pemkot bersama dengan DPRD-nya, melakukan kunjungan resmi ke Palestina.

”Kita ke sana akan bertemu langsung dengan sejumlah menteri di Palestina, membicarakan dengan spesifikasi kita adalah Kota Ambon yang damai dengan ikonnya itu adalah toleransi. Dong tau di Palestina itu kan 72% komunitas Muslim dan 28% itu komunitas Kristen. Tetapi dalam konstitusinya atau UUD-nya, disebutkan sejak dari pada Yaser Arafat, itu 9 walikota di situ Kristen dan sampai sekarang tidak ada masalah, walupun dia menjadi walikota di tengah-tengah mayoritas umat Muslim,” terangnya.

Baca Juga  Daftar Cawagub di PDIP, Tuasikal Abua Ingin Pasangan Cagub yang Sevisi Bangun Maluku

Sehingga kondisi yang ada di Kota Ambon ini, tambahnya, dijadikan acuan bagi anggota Parlemen Palestina untuk dijadikan laporan pembanding, khususnya dari sisi pemerintahan.

”Dengan ini kita yakin akan menjadi contoh bagi dunia. Ini juga sejalan dengan konsep Pemerintah Provinsi Maluku yang mana ingin menjadikan Maluku sebagai  Laboratorium Kerukunan Antar Umat Beragama. Nah, ini implementasinya yang dilakukan,” pungkasnya. (indah)