Khalid bin Sa’id adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad dari kalangan Bani Umayyah, suku Quraisy yang terpandang di Makkah. Namanya tercatat dalam sejarah Islam sebagai salah satu generasi awal yang menerima dakwah Islam meski penuh risiko.
Kisah Khalid bin Sa’id menarik untuk ditelusuri karena menunjukkan keteguhan iman di tengah tekanan keluarga bangsawan Quraisy. Ia termasuk sahabat yang masuk Islam berkat dakwah Abu Bakar ash-Shiddiq, jauh sebelum Islam mendapatkan banyak pengikut.
Selain itu, Khalid bin Sa’id juga dikenal sebagai sahabat yang turut serta dalam peristiwa hijrah ke Habasyah (Abisinia). Keberaniannya meninggalkan tanah kelahiran demi menjaga akidah menjadi teladan bagi generasi setelahnya.
Khalid memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah umat Islam, termasuk menjadi wali dalam pernikahan Ummu Habibah dengan Nabi Muhammad. Hal ini menegaskan kedekatannya dengan Rasulullah dan pengakuan terhadap keimanannya.
Melalui kisah hidupnya, kita dapat memahami bagaimana seorang sahabat nabi dari keluarga besar Quraisy tetap teguh mempertahankan keyakinannya.
Masuk Islam Meski Ditentang Keluarganya
Dikisahkan dalam buku Kisah-kisah Teladan Anak Muslim oleh Ali Muakhir, dkk, Khalid bin Sa’id adalah seorang pemuda Quraisy dari keluarga bangsawan Bani Umayyah. Ia merupakan putra Said bin al-Ash bin Umayyah, seorang tokoh berpengaruh di Mekah.









