Protes Penebangan Kelapa, Warga Tayando Ancam Blokade Aktivitas PLN UP3

oleh -16 views

Porostimur.com, Tual – Penebangan deretan pohon kelapa milik warga Tayando oleh PLN UP3 tanpa musyawarah lebih dulu memicu kemarahan besar masyarakat pesisir. Aksi sepihak tersebut dinilai mengabaikan hak masyarakat adat dan membuka potensi konflik berkepanjangan di wilayah kepulauan Kota Tual.

Pohon Kelapa sebagai Sumber Hidup

Pengurus DPD KNPI Provinsi Maluku Abdul Halik Rahantan, mengecam keras tindakan PLN UP3. Ia menegaskan bahwa bagi masyarakat Tayando, pohon kelapa bukan sekadar vegetasi, tetapi bagian dari kehidupan sosial, ekonomi, bahkan identitas budaya.

“Bagi masyarakat Tayando, pohon kelapa bukan sekadar tumbuhan. Ia adalah sumber kehidupan. Dari akar hingga daun, setiap bagiannya punya nilai ekonomi dan budaya. Penebangan yang dilakukan secara sepihak dianggap sebagai pengabaian terhadap hak masyarakat adat,” tegas Rahantan, Kamis (13/11/2025).

Baca Juga  Romantisme Orde Baru: Menukar Kebebasan Berdarah dengan Ilusi “Enak Zamanku”

Menurut warga, langkah sepihak PLN dilakukan demi memperlancar jalur jaringan listrik. Namun tindakan tersebut justru menimbulkan ketegangan karena tidak diawali dialog terbuka.

Tuntutan Warga dan Sorotan Pengamat

Rahantan menyebut, masyarakat menuntut PLN segera menghentikan seluruh aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan serta memberikan kompensasi atas kerugian akibat penebangan.

“Masyarakat juga meminta pemerintah daerah turun tangan, sebab hingga kini belum ada kejelasan mekanisme izin atau kompensasi,” ujarnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.