Porostimur.com | Kudus: Polisi menciduk artis sekaligus model majalah dewasa berinisial TA terkait kasus prostitusi di Bandung. Polisi juga mengungkap tarif TA sekali kencan senilai Rp 75 juta.
Sosiolog di IAIN Kudus, Dr. Masturin, M.Ag mengatakan fenomena tarif mahal ini merupakan cara untuk menaikkan kelas. Menurutnya dalam ilmu sosiologi ada yang namanya kelas sosial.
“Itu (tarif mahal) ingin naik menjadi kelas (yang lebih tinggi). Orang ingin berusaha cara apapun untuk menaikkan kelas sosialnya. Sama ketika prostitusi online dia ingin menaikan kelasnya maka ditempuh dengan jalan apapun itu dalam sosiologi, kelas sosial,” kata Masturin saat dihubungi detikcom, Jumat (18/12/2020).
Dekan Fakultas Dakwah IAIN Kudus itu menjelaskan dengan tarif mahal itu menjadikan naik kelas sosial. Sehingga ada daya tarik bagi penyedia jasa dan sebaliknya bagi pengguna jasa.
“Berarti untuk berusaha naik kelas, makanya saya ingin mengadakan pengguna jasa itu, kalau bisa menggunakan jasa itu kelas saya naik. Punya perasaan itu. Penyedia juga begitu ketika saya tarif ini kelas saya akan menjadi naik kelas sosialnya itu,” ujarnya.
Masturin menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya prostitusi yang dilakukan artis. Pertama adalah tren. Menurutnya zaman sekarang tren serba mudah sehingga dimudahkan untuk melakukan segala macam, termasuk prostitusi artis.