Namun, kemenangan Prabowo-Gibran yang nantinya bisa jadi melanggar norma-norma demokrasi atau dipersepsi karena cawe-cawe Jokowi, kemenangan itu akan mendapat tentangan dari masyarakat. Sehingga, paska pilpres suasana politik juga akan diwarnai berbagai ketegangan dan tidak stabil.
Penutup
Ade Armando telah melancarkan serangan terhadap Sultan Hamengkubuwono dan Kesultanan Yogyakarta sebagai politik dinasti. Sultan sudah menegaskan tidak ada permintaan maaf dari PSI secara langsung kepadanya. Meski PSI mengklaim telah meminta maaf melalui sekjend PSI yang bertemu Sultan beberapa hari lalu.
Sultan Hamengkubuwono adalah pemimpin paling arif dan bijaksana yang masih hidup di Indonesia. Dia merupakan Sultan ke X sejak 1755 Kesultanan Yogyakarta berdiri. Keistimewaan kerajaannya diakui negara hanya karena dialah satu-satunya Sultan yang memberontak kepada Belanda sejak Sultan Pertama, Pangeran Mangkubumi, membela Indonesia ketika merdeka, melindungi pemerintahan Indonesia 1946 ketika diusir Belanda dari Batavia, dan lain sebagainya.
Eksistensi Sultan telah disamakan Ade Armando dengan Gibran dan atau Jokowi, yang buruk dimata mahasiswa. (Bahkan, dalam kasus “Dinasti Jokowi”, BEM UGM memberi gelar Jokowi sebagai alumni UGM paling memalukanyang pernah ada.)