Porostimur.com, Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mencetak pendapatan Rp 12,8 triliun pada semester I-2024, tumbuh 25% yoy. Hal itu berkat peningkatan produksi sebesar 14% yoy menjadi 10,67 juta wmt dan kenaikan penjualan bijih nikel sebesar 29% yoy menjadi 8,37 juta wmt.
“Penjualan HPAL dan produksi nikel sulfat melesat 1.471% yoy menjadi 18.978 ton logam, terutama didorong oleh tingkat pemanfaatan kapasitas sebesar 100% pada semester I-2024,” tulis analis Samuel Sekuritas Indonesia, Farras Farhan dalam risetnya.
Adapun volume penjualan FeNi RKEF Harita Nickel melejit 70% yoy menjadi 63.999 ton logam. Pencapaian Harita Nickel itu disertai dengan margin tunai yang sehat mencapai 34,92%, seiring kenaikan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) pada kuartal II-2024 sebesar US$ 11.294/mt.
Harga nikel di London Metal Exchange (LME) pada kuartal II-2024 juga tergolong kuat sebesar US$ 18.525/mt. Alhasil, pendapatan dan margin tunai emiten berkode saham NCKL tersebut meningkat. Margin tunai mixed hydroxide precipitate (MHP) NCKL mencapai US$ 6.900/mt dan feronikel (FeNi) sebesar US$ 2.900/mt.
Sementara itu, menurut Farras, pembangunan jalur produksi ketiga RKEF (rotary kiln electric furnace) telah rampung 53% dan diharapkan mulai beroperasi pada kuartal I-2025. Tahap pertama proyek RKEF memiliki kapasitas 60.000 tpa, yang akan meningkatkan total kapasitas FeNi NCKL menjadi 185.000 tpa.