Kampus Sebagai “Free Rider” (Penunggang Gelap) Kemakmuran

oleh -70 views

Mereka tidak tunduk kepada para pendonornya. Beberapa alumni dan perusahan besar menghentikan donasinya ke Columbia atau Harvard karena tidak setuju dengan kebijakan universitas terhadap Israel, sebagai sikap ketundukan kepada para demonstran misalnya.

Mungkin kemudian para pendukung kebijakan IUP ini akan berargumen, kan duit hasil tambang itu nantinya akan membuat turunnya UKT dan pada akhirnya akan membantu mahasiswa juga. Uang kuliah bisa turun.

Betul. Anda tidak berpartisipasi dalam kerja bakti pun kampung akan bersih. Masalahnya free riding ini akan membuat orang-orang lain akan berpikiran yang sama. Sistem kegotongroyongan akan runtuh ketika ada free riding problem ini. Satu orang berpikir bahwa tanpa saya toh kampung bersih akan membuat orang-orang berpikiran yang sama.

Baca Juga  Polres Buru Selatan Tahan 2 Tersangka Pemalsuan Surat Peserta Seleksi P3K

Daya rusak free riding ini sangat dahsyat karena ia menghancurkan sistem kerjasama atau kegotong royongan di kalangan masyarakat. Ini adalah awal dari kehancuran hidup sosial dan karenanya sangat tidak adil.

Dalam hal IUP, pemerintah memiliki kekuasaan. Ia memiliki kebebasana untuk memilih para ridernya. Ia tentu tidak akan memberikan IUP kepada perguruan tinggi yang kritis terhadapnya. Dan, IUP itu jumlahnya terbatas sementara yang menginginkan tentu banyak sekali. Perguruan-perguruan tinggi harus berkompetisi satu sama lain untuk mendapatkan IUP. Mereka bersaing untuk menjilat pemerintah.

No More Posts Available.

No more pages to load.