Lentera Padam

oleh -290 views

Cerpen Karya: Faisal Fajri

Namaku Tera. Aku penderita penyakit Mouth of cancer. Dokter pernah bilang kanker di mulutku stadium akhir. Penyakit ini membuatku kesulitan mengungkapkan isi kepalaku dalam molekul suara. kelaian psikis ini menyeretku pada tragedi paling mengesankan yang pernah terjadi dalam hidupku.

“La. La. La. Laaa.” Aku bernyanyi riang sembari berlari kecil di bibir malam. kaki mungilku menerjang membuat berhambur jutaan partikel debu di udara.

“Na. Na. Na. Naaa.” Aku tetap bernyanyi. Heii … Siapa sangka? Aku ini bocah gelandangan miskin. Umurku genap dua belas Tahun. Aku tidak sekolah hanya mengamen untuk menghidupi adikku.

Mula sejak Ayah meninggal dunia karena penyakit pada umumnya, dan Ibuku memilih menikah lagi. Tapi ironisnya beliau tidak mengakui hadirnya kami yang adalah segumpal darah dagingnya. Bahkan dia pergi dengan lelaki pilihannya. Entah sampai kapan ia akan kembali. Yang pasti dia tak pernah kembali.

Baca Juga  Reses di Desa Waigioyafa, Yusran Pauwah Kembalikan Citra DPRD Provinsi Malut

Rumah kecil yang dipenuhi muatan kenangan dalam berkeluarga. Aku tinggalkan. Aku mengangkat kaki dari rumah bersama adikku. Bukan kehendakku mengajarkan dia untuk membenci sebuah kenangan, aku terpaksa bertindak demikian. Bagaimana tidak bocah seumuranku menanggung uang sewa rumah. Aku tak punya banyak uang. Terkadang membeli sepotong gorengan saja aku kesulitan.

No More Posts Available.

No more pages to load.