Menjadi Papua Indonesia

oleh -210 views

Belanda di Papua tidak tinggal diam. Ia terus menanamkan perasaan anti-Indonesia dan memompa patriotisme rakyat berjuang bersama Belanda melawan Indonesia. Ia membentuk Korps Sukarelawan Papua (Papua Vrijwillegers Korps) pada 1960 bermarkas di Arfai Manokwari. Upaya diplomasi terus dilakukan oleh Menlu Dr. Joseph Luns.  Ia  mengajukan usulan (Luns Proposal) ke Sidang Umum PBB, 28 November 1961 namun ditolak Indonesia karena menguntungkan pihak Belanda.

Pihak Belanda terus merangkul kekuatan politik lokal dan membentuk Dewan Nieuw Guinea (Nieuw Guinea Raad/NGR) melalui Pemilu pada 18-25 Februari 1961. Parlemen ini dilantik pada tanggal 5 April 1961 berkedudukan di Hollandia. Mereka mendorong kaum elite Papua membentuk partai politik guna mencapai kemerdekaannya. Lahirlah Partai Nasional (Parna), Democratsiche Volks Partij (DVP), Kena U Embay (KUE), Nasional Partai Papua (Nappa), Partai Papua Merdeka (PPM), Committee Nasional Papua (CNP), Front Nasional Papua (FNP), Partai Orang Nieuw Guinea (PONG), Eenheids partij Nieuw Guinea (APANG), Sama-Sama Manusia (SSM), Persatuan Kristen Islam Radja Ampat (Perkisra) dan Persatuan Pemuda-Pemudi Papua (PERPEP). Para elite partai politik  ini kemudian mengisi formasi di Nieuw Guinea Raad.

No More Posts Available.

No more pages to load.