Porostimur.com, Gaza – Ini bisa dibilang pidato terpanjang juru bicara militer Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah sejak awal perang.
Kali ini, Abu Obeida tidak menghitung jumlah tank Israel yang hancur atau tentaranya yang tewas. Video harian yang dirilis Perlawanan Palestina sudah cukup membuktikan sifat pertempuran di lapangan.
Namun penekanannya sebagian besar adalah pada bulan suci Ramadan, lebih khusus lagi, apa yang diharapkan Perlawanan Gaza dari saudara-saudara mereka di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki Israel selama bulan suci ini.
Yang paling menarik adalah topik-topik mendesak yang tidak dibicarakan Abu Ubaidah atau hanya mendedikasikan beberapa kalimat singkatnya: Pertama, dermaga Gaza yang ingin dibangun Amerika Serikat untuk memfasilitasi bantuan, dan kedua, perundingan gencatan senjata di Mesir.
Mengenai topik pertama, Abu Obeida tidak berkata apa-apa, dan mengenai topik kedua, dia hanya menyatakan kembali syarat Perlawanan bahwa gencatan senjata tidak mungkin terjadi tanpa gencatan senjata permanen.
“Pertempuran Badai Al-Aqsa memasuki hari ini, dan perang biadab terhadap rakyat kita ini sudah memasuki bulan keenam, dan musuh kriminal masih terus melakukan pembantaian Nazi yang nyata terhadap rakyat kita, yaitu pembunuhan, kelaparan, pengetatan, dan penghancuran serta mengabaikan semua hukum di dunia,” tegas Abu Ubaidah.