Korupsi Bansos Diduga Mengalir ke PDIP & Ada Nama Gibran bin Jokowi di Pengadaan

oleh -52 views

Porostimur.com | Jakarta: Tim khusus Menteri Sosial Juliari Batubara diduga menampung fee dari perusahaan yang ditunjuk untuk mengadakan bantuan sosial bahan kebutuhan pokok.

Mereka menunjuk perusahaan yang belum lama berdiri sebagai pemenang. Paket bantuan itu disebut-sebut dikuasai sejumlah politikus dan pejabat negara. Duit suap disinyalir mengalir kepada calon kepala daerah dari PDIP.

Seperti dilansir dari majalah Tempo, KPK menyita duit Rp 14,5 miliar dalam OTT pejabat Kemensos, Sabtu, 5 Desember 2020.

Pemberian fulus itu diduga bertujuan agar Juliari dan anak buahnya memilih perusahaan Ardian dan Harry sebagai vendor penyedia bansos di kawasan Jabodetabek.

Ardian dan Harry menjadi tersangka pemberi suap, sedangkan Juliari dan dua anak buahnya, Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono, menjadi tersangka penerima suap.

Baca Juga  Ironi PDI-P Maluku di Pilkada Serentak 2024

– Menteri Juliari Batubara membentuk tim khusus untuk menunjuk langsung vendor paket bantuan sosial.
– Tim ini menampung upeti dan mengarahkan vendor kepada supplier yang terafiliasi dengan PDIP.
– Menteri Juliari sempat menyebut nama putra Presiden untuk pengadaan tas penampung bansos.

Dari pengusaha ini, Juliari diduga telah menerima suap senilai Rp 17 miliar. Duit ini dipungut dari pemotongan dana bantuan sosial sebesar Rp 10 ribu dari paket bahan pokok seharga Rp 300 ribu.